Friday, April 18, 2014

Bimbingan Konseling


BIMBINGAN KONSELING
 Disusun Oleh Sukri

  1. Pelayanan BK di Sekolah Dasar
Dalam melaksanakan bimbingan sekolah dasar dipertimbangkan segi-segi tuntutan eksternal dari lembaga dan keadaan peserta didik dalam ini, sehingga bimbingan sekolah dasar berperan dalam menunjang pencapaian tuntutan-tuntutan kelembagaan sebagai berikut :
  1. Asas perbedaan individual
  2. Asas dorongan untuk menjadi matang
  3. Asas masalah dan dorongan menyelenggarakan masalah
Dengan demikian sekolah dasar menyiapkan pengalaman belajar agar kemampuan intelektual peserta didik dapat berkembang optimal, yang ditunjang oleh sikap dan psikomotorik dalam prosesnya dan menghasilkan kepintaran, sikap dan keterampilan yang diharapkan, oleh karena itu bimbingan harus menunjang proses belajar mengajar, maka logisnya tujuan utama bimbingan konseling di sekolah dasar membantu anak agar dapat mencapai kemajuan belajar optimal dalam kelas khususnya, dan mengadakan penyesuaian-penyesuaian dalam kehidupan sekolah. Secara aga terinci bimbingan membantu anak agar dapat :
  1. Menguasai bahan belajar tuntutan kurikular
  2. Membuat pilihan dan menentukan bahan belajar yang cocok
  3. Memiliki sikap pandangan belajar yang mendukung
  4. Mempunyai pola laku belajar yang mendukung
  5. Memiliki teman bergaul dan membentuk kelompok-kelompok belajar yang serasi
  6. Mengadakan penyesuaian hidup berkelompok yang menunjang belajar
  7. Memecahkan masalah-masalah belajar yang dihadapinya
  1. Pelayanan BK Di Sekolah Menengah Tingkat Pertama
Sekolah menengah tingkat pertama (SMTP/SMP) merupakan pendidikan formal yang mempunyai tuntutan lebih besar di banding sekolah dasar di sini untuk pertama kalinya peserta didik di tuntut benar-benar memiliki sifat-sifat dasar sebagai warga negara yang baik, memiliki pengetahuan dan ketrampilah dasar untuk melanjutkan pelajaran, atau bekerja dimasyarakat,dan mengembangkan diri sesuai dengan sasas pendidikan seumur hidup.
  1. Asas masalah dan dorongan menyelesaikan masalah
  2. Asas keinginan menjadi dirinya sendiri
  3. Asas kebutuhan
  4. Asas perbedaan individual
Secara umum tujuan bimbingan di SMP adalah membantu peserta didik agar ia mampu mengatasi kesulitan-kesulitan, memecahkan msalah yang dihadapi dan mengarahkan kepada diri secara cermat, secara khusus bimbingan di SMP bertujuan agar setelah mendapat pelayanan, siwa-siswi SMP dapat mempergunakan kemampuanya untuk :
  1. Mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri
  2. Mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungannya, sekolah, keluarga dan masyarakat
  3. Mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah yang di hadapinya
  4. Mengatasi kesulitan dalam menyalurkan kemampuan, minat dan bakat dalam bidang pendidikan dan pekerjaan secara tepat
  1. Pelayanan BK Di Sekolah Umum Tingkat Atas SMTA/SMA
Menurut Brammet dan Shostromm agar komplik-komplik berkurang anak-anak usia ini harus mencapai penguasaan :
  1. Kematangan untuk memilih kehidupan dalam dunia kerja.
  2. Kemampuan untuk memilih dan memantapkan diri dalam pendidikan
  3. Kemampuan untuk melepaskan ikatan emosi dengan kekeluargaan
  4. Kemampuan untuk memilih teman hidup,  pada daerah-daerah ini lah oprasi bimbingan peserta didik
Bimbingan di SMA bertujuan agar setelah mendapatkan layanan bimbingan peserta didik dapat memanfaatkan kemampuanya untuk:
  1. Mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri
  2. Mengatasi kesulitan dalam mengidintifikasi ciri-ciri dan prospek yang akan dihadapi
  3. Mengatasi kesulitan dalam menguasasi pengetahuan tuntutan sekolah
  4. Mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi jenis karir dan lapangn kerja
  5. Mengatasi kesulitan dalam menguasai keterampilan-keterampilan yang dituntut suatu jenis karir dan lapangan kerja
  6. Mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi ciri-ciri lingkungan sosial secara luas
  7. Mengatasi kesulitan dalam menguasai sikap-sikap hormat dan penghargaan yang diharapkan lingkungan tertentu
  8. Mengatasi kesulitan dalam membuat keputusan bagi kemungkinan kelanjutan study
  1. Peranan Guru Dan Konselor Di Sekolah
Banyak peranan yang diperlukan dari guru sebagai pendidik, adapun peranan guru secara umum

  1. Korektor yaitu guru harus bisa membedakan mana niali yang baik dan mana nilai yang buruk
  2. Inspirator yaitu guru harus dapat memberikan ilham yang baik bagi kemajuan belajar anak didik
  3. Informator yaitu guru harus dapat memberikan informasi perkembangn ilmu pengetahuan ilmu teknologi
  4. Organisator yaitu guru harus memiliki kemampuan dalam hal pengelolaan kegiatan akademik, menyusun tatatertip sekolah dan  lain-lain
  5. Motifator yaitu guru harus dapat mendorong anak didik agar bergairah dan aktif belajar
  6. Inisiator yaitu guru harus dapat menjadi pencetus ide-ide kemajuan dalam pendidikan dan pengajaran
  7. Pasilitator yaitu guru hendaknya dapat menyediakan fasilitas  yang memungkinkan kemajuan kegiatan belajar anak didik
  8. Pembimbing yaitu guru harus membimbing anak didiknya menjadi manusia yang dewasa
  9. Demostrator yaitu guru harus berusaha membantu peserta didik agar mudah memahami bahan pelajaran
  10. Pengelola kelas yaitu guru hendaknya dapat mengelola kelas dengan baik
  11. Mediator yaitu guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan dalam berbagai bentuk dan jasanya, baik material maupun non material
  12. Suverfesor yaitu guru hendaknya dapat membantu, memperbaiki dan menilai secara kritis terhadap proses pengajaran
  13. Evaluator yaitu guru dituntut menjadi seorang yang baik dan jujur dengan memberikan penilaian yang menyentu aspek ekstrintik dan instrintik
Adapun peranan konselor adalah
  1. Pelayanan konselor dalam bidang pendidikan yaitu program bimbingan yang efektif dalam memberikan pendidikan atau peningkatan kepada guru mengenai bimbingan dan menafsirkan laporan-laporan anak
  2. Pendekatan denagan tim sekolah yaitu sekolah mempunyai tim kerja yang terdiria atas guru, konselor, psikolog, dokter, perawat dan pelatih membaca. Dengan demikian tugas bimbingan di sekolah bukan hanya menjadi tanggung jawab konselor saja tetapi juga menjadi tanggung jawab tim sekolah.
  1. Hambatan-Hambatan Bimbingan Dan Konseling
Beberapa hambatan dalam bimbingan dan konseling yaitu
  1. Para pengelola sekolah masih beranggapan bahwa tugas sekolah adalam mengajar, oleh karena itu semua dana dan usaha di pusatkan untuk meluluskan sebanyak mungkin siswa agar mereka mendapat ijaza untuk melanjutkan swkolah. Kekurangan pengetahuan ini mengakibatakan kuranganya dukungan dari mereka, di pihak  lain kepala sekolah dapat memberikan tugas kepada petugas pembimbing yang bukan tugasnya
  2. Banyak lembaga pendidikan konselor seperti IKIF program study psikologi pendidikan dan bimbingan kurang memberikan bekal praktek bimbingan kepada para calon petugas bimbingan
  3. Banyak petugas bimbingan bukan lulusan study psikologi pendidikan dan bimbingan, serta banyak sarjana pendidikan non BP diberi tugas sebagai konselor sekolah
  1. Problem  Sosial Remaja
Salah satu problem sosial remaja ialah maraknya kenakalan itu sendiri yaitu prilaku yang menyimpang dari atau melanggar hukum. JENSEN membagi kenakalan remaja menjadi empat jenis yaitu :
  1. Kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain, seperti perkelahian, perkosaan, perampokan, dan pembunuhan
  2. Kenakalan yang menimbulkan koraban materi seperti perusakan, pencurian, pencopetan dan pemerasan.
  3. Kenakalan sosial yang tidak menimbulkan di pihak orang lain seperti narkoba dan minum-minuman beralkohol
  4. Kenakalan yang melawan status, misalnya mengingkari status anak sebagai pelajar dengan cara membolos pada usia mereka, prilaku-prilaku mereka memang belum melanggar hukum dalam arti  yang sesungguhnya karena yang dilanggar adalah status dalam lingkungan primer (keluarga) dan Skunder (sekolah) yang memang tidak diatur oleh hukum secara terperinci.
Lihat Juga : 

No comments:

Post a Comment